Pedagang sayur

Pedagang sayur keliling.


Sayuuur..sayuuur..bapak..bapak..sayuuur..ibu..ibu..sayuuurr.
Begitulah kira-kira pedagang sayur menjajakan dagangan nya.
Pedagang sayur membawa banyak dagangan diatas gerobaknya, bukan hanya sayuran saja yang dibawa tapi juga makanan lain seperti tempe, tahu, ikan, udang, kerupuk bahkan juga buah-buahan dibawa serta sebagai pelengkap dagangannya.. Tidak ada yang salah, malah lebih bagus sehingga pembeli dapat membeli kebutuhan nya pada satu pedagang saja..

Usaha dagang sayur mayur ini dilakoni oleh lelaki juga perempuan, mereka berkeliling kampung menjajakan dagangannya, menghampiri, menawarkan pada setiap ibu-ibu yang ada dirumah mereka masing-masing.
Usaha dagang sayur boleh dibilang usaha dagang tidak ada matinya, selain nasi, setiap orang membutuhkan makanan, sayuran, buah-buahn untuk kelangsungan kehidupannya.

Selain jauh dari pasar kadang rasa malas/sibuk untuk urusan rumah menjadi alasan ibu-ibu pergi kepasar, banyak ibu-ibu yang mengandalkan tukang sayur keliling untuk masak keluarganya, walau harganya sedikit lebih tinggi dari harga pasar.

Untul menjadi pedagang sayur keliling dibutiuhkan syarat mutlak yang hatus dimiliki..

  • Punya gerobak sayur/motor
  • Punya modal yang cukup besar (agar dagangan lebih lengkap)
  • Punya tekad yang kuat.(belanja pagi-pagi sekali/dini hari)


Belanja barang dagangan biasanya di pasar/kulakan, jika dipasar haruslah pagi-pagi sekali, sekitar jam 3 pagi harus sudah ada dilokasi, mencari, memilih barang dagangan yang murah meriah tapi masih bagus, sebab para pedagang dari daerah tiba ke pasar pada dini hari.
Kemudian pulang kerumah, merapikan, menata, membungkus dagangan menjadi lebih kecil (ketengan).

Setelah semua dagangan siap, pedagang bisa mendorong gerobaknya keliling kampung menjajakan dagangannya. Menjelang sore, habis/tidak habis harus pulang untuk istirahat, dan kembali kepasar lagi jam 3 pagi untuk belanja dagangan..sungguh perjuangan yang berat.

Penghasilan dari dagang sayur tergantung tawar menawar antara penjual dan pembeli, tidak ada batasan keuntungan buat pedagang, ya..pinter..pinter...pedaganglah.
Hidup harus tetap semangat..

Postingan populer dari blog ini

Pekerja tenda

Pedagang ketoprak

Tukang tambal ban